12/30/07

aku

seperti molekulku membumbung sendiri
tinggi, terperangkap gravitasi
dalam iritasi masa dan kitaran bima sakti
memuai dalam kelegaan
kekalutan
kefanaan
di lorong kosong sepanjang tata suryaku
aku, menengadah
menanti waktu bintangku supernova kembali

tentang gerimis 2

pernah di suatu mimpi tentang gerimis, hawa dalam hidupku berkumpul menjadi satu. menjalinkan kisah masing - masing pada hidupku dengan jaring - jaring yang tak kutahu terbuat dari apa. terkadang ada rasa tergores sesuatu yang tajam darinya, tapi aku terlalu suka rela untuk menerima apa adanya dalam siklus hidupku yang meski berbeda namun berada di kisaran yang sama.
terkadang aku heran dengan kepasrahanku sendiri.
pernah di suatu mimpi tentang gerimis, semua mimpi hanya menjadi harapan yang berakhir luka. terbangun pada kehampaan yang sama dan mewiwidi hari dengan airmata.
kadang aku tak bsa, sungguh tak bisa, sekedar berpaling dari rasa lama. sebab saat rasa lama perlahan mengoyak hariku, aku hanya dengan diam pasrah di pelukannya.
kadang aku gemas dan marah dengan kepasrahanku.
maka di satu mimpi tentang gerimis, yang melatari semua adegan kali ini, aku takkan diam berpangku tangan akan rasa lama yang mengikis hati dalam mewiwidi hari. tidak.

tentang gerimis

pada malam gerimis berirama
di atap - atap
menjelajah hingga ke tanah
gerimis menjelma
butir tirta di kaca - kaca
jiwa koyakku menengadah
mencari bintang jatuh
menyampaikan resah
pada penantian
bersama gerimis
dan kota yang sunyi dan lengang
tak berdenyut
dalam kehampaan
yang nyata
tak seirama gerimis
yang merindu tanah
berpadu di jalanan kota